Bila kita tidak sempat makan di rumah, kita bisa membeli
makanan yang dijajakan oleh orang dan ini yang dinamakan makanan jajanan. Makanan jajanan adalah makanan yang banyak
ditemukan dipinggir jalan yang dijajakan dalam berbagai bentuk, warna, rasa
serta ukuran sehingga menarik minat dan
perhatian orang untuk membelinya. Makanan jajanan ada banyak jenisnya ada makanan jajanan sehat dan tidak sehat.
Untuk menghasilkan makanan jajanan sehat, penjual makanan dalam
melakukan kegiatan pelayanan penanganan makanan jajanan harus memenuhi
persyaratan antara lain :
Tidak menderita
penyakit mudah menular misal: batuk, filek, influensa, diare, penyakit perut
sejenisnya.
Menutup luka (pada
luka terbuka/bisul atau luka lainnya).
Menjaga kebersihan
tangan, rambut, kuku dan pakaian.
Memakai celemek dan
tutup kepala.
Mencuci tangan
setiap kali hendak menangani makanan.
Menjamah makanan
harus memakai alat/perlengkapan, atau dengan alas tangan.
Tidak sambil
merokok, menggaruk anggota badan (telinga, hidung, mulut atau bagian lainnya).
Tidak batuk atau
bersin di hadapan makanan jajanan yang disajikan dan atau tanpa menutup mulut
atau hidung.
Jenis
Makanan Jajanan
Jenis makanan jajanan menurut Widyakarya Nasional Pangan dan
Gizi (1998) yang dikutip oleh Sitorus
(2007) dapat digolongkan menjadi (3) tiga golongan, yaitu:
Makanan jajanan
yang berbentuk panganan, misalnya kue-kue kecil, pisang goreng, kue bugis dan
sebagainya.
Makanan jajanan
yang diporsikan (menu utama), seperti pecal, mie bakso, nasi goreng, mie rebus
dan sebagaianya.
Makanan jajanan
yang berbentuk minuman, seperti ice
cream, es campur, jus buah dan sebagainya.
Pangan jajanan
termasuk dalam kategori pangan siap saji (makanan dan minuman) yang dijual
untuk langsung dikonsumsi tanpa proses pengolahan lebih lanjut.
Makanan jajanan
sehat dan
aman adalah pangan jajanan yang bebas dari bahaya fisik, cemaran bahan kimia
dan bahaya biologis.
Bahaya Fisik dapat
berupa benda asing yang masuk kedalam pangan seperti : isi stapler,
batu/kerikil, rambut, kaca, dll
Bahaya Kimia dapat
berupa cemaran bahan kimia yang masuk ke dalam pangan, atau karena racun yang
sudah terkandung di dalam bahan pangan, atau karena racun yang sudah terkandung
di dalam bahan pangan seperti : cairan pembersih, pestisida, cat, jamur
beracun, singkong racun, jengkol, dll
Bahaya Biologis
dapat disebabkan oleh mikroba patogen penyebab keracunan pangan, seperti :
virus, parasit, kapang dan bakteri.
Makanan Jajanan Sehat |
Tips
Memilih Makanan
Jajanan Sehat untuk Anak Sekolah
Memberikan arahan pada buah hati tentang cara memilih makanan jajanan sehat memang tidak
mudah. Tapi, cobalah kenalkan mereka pada beberapa jenis zat berbahaya yang
biasa digunakan pada jajanan di sekitar kawasan sekolah. Kenalkan pada buah
hati Anda, mengenai warna jajanan yang membahayakan dan apa efek buruknya jika
zat-zat berbahaya masuk ke dalam tubuhnya.
Berikut tips mengajarkan anak agar bisa memilih makanan jajanan
sehat dari Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Pangan BPOM, Dewi Prawitasari.
– Katakan pada si kecil untuk memilih makanan jajanan sehat yakn makanan yang baik dengan memperhatikan
bentuk makanan. Untuk jajanan berwarna ‘ngejreng’ atau menyolok, minta si kecil
untuk menghindari makanan tersebut.
– Biasakan bertanya pada pedagang untuk memperlihatkan
kepedulian si kecil pada keamanan pangan. Cara seperti ini bisa memotivasi
pedagang untuk meninggalkan praktik-praktik salah yang mereka lakukan.
– Ingatkan si kecil tentang makanan jajanan sehat dengan memperhatikan label atau kotak kemasan.
Jajanan anak dikatakan aman, jika pada labelnya tercantum nama produk, jenis
bahan, berat bersih, nama dan alamat produsen atau importir, masa kadaluarsa,
dan nomor pendaftaran (MD, ML,ST atau P IRT).
– Waspada terhadap makanan dan minuman berwarna menyolok karena
biasanya merupakan makanan jajanan tidak sehat . Bisa jadi bahan pewarna yang
digunakan bukan pewarna makanan tetapi bahan pewarna tekstil. Biasanya banyak
digunakan untuk jajanan seprti kerupuk dan saos sambal.
– Jika khawatir tidak mendapatkan makanan jajanan sehat , Rayu
si kecil agar tidak jajan di sekolah, lebih baik bawakan bekal dari rumah.
Luangkan waktu Anda untuk menyiapkan jajanan kecil buatan rumah untuk di bawa
ke sekolah.
– Pandai-pandai pilih makanan jajanan sehat yakni makanan
yang bersih. Lihat situasi sekitar, apakah banyak serangga yang hinggap
dimakanan. Jika berada di tempat kotor otomatis akan banyak serangga yang
datang dan menempel di makanan. Ini juga berbahaya buat kesehatan, sebab
seperti halnya lalat yang hinggap seringkali membawa mikroba jahat penyebab
penyakit.
– Cuci tangan sebelum makan. Setelah meperkenalkan ciri makanan
jajanan tidak sehat, beritahu pada anak, dalam jangka pendek, jika makanan ini
dikonsumsi bisa menyebabkan keracunan. Namun, dalam jangka panjang 10-20 tahun
mendatang, jika zat-zat berbahaya ini terus menumpuk di dalam tubuh bisa
menyebabkan kanker.
Kiat
Memilih Makanan Jajanan Sehat Dan Aman
Hindari pangan yang
dijual di tempat terbuka, kotor dan tercemar, tanpa penutup dan tanpa kemasan.
Beli pangan yang
dijual ditempat bersih dan terlindung dari : matahari, debu, hujan, angin dan asap
kendaraan bermotor. Pilih tempat yang bebas dari serangga dan sampah.
Hindari pangan yang
dibungkus dengan kertas bekas atau koran. Belilah pangan yang dikemas dengan
kertas, plastik atau kemasan lain yang bersih dan aman.
Hindari pangan yang
mengandung bahan pangan sintetis berlebihan atau bahan tambahan pangan
terlarang dan berbahaya. Biasanya pangan seperti itu dijual dengan harga yang
sangat murah.
Warna makanan atau
minuman yang terlalu menyolok, besar kemungkinan mengandung pewarna sintetis,
jadi sebaiknya jangan di beli.
Untuk rasa, jika
terdapat rasa yang menyimpang, ada kemungkinan pangan mengandung bahan
berbahaya atau bahan tambahan pangan yang berlebihan. Sebaiknya hindari minuman
yang terasa pahit, yang kemungkinan mengandunng sakharin yang berlebihan, atau
pangan yang terasa.
Penjual Makanan Jajanan |
Pengaruh
Positif Dan Negatif Makanan Jajanan
a.Pengaruh Positif Dari Makanan Jajanan
Melalui makanan jajanan anak bisa mengenal beragam makanan
yang ada sehingga membantu seorang anak untuk membentuk selera makan yang
beragam, sehingga saat dewasa dia dapat menikmati aneka ragam makanan. Pada umumnya anak-anak lebih menyukai jajanan
diwarung maupun kantin sekolah daripada makanan yang telah tersedia dirumah.
Manfaat / keuntungan dari kebiasaan jajan anak yakni :
Sebagai memenuhi
kebutuhan energi
Mengenalkan
diversifikasi (keanekaragaman) jenis makanan
Meningkatkan gengsi
diantara teman-teman
b.Pengaruh
Negatif Dari Makanan Jajanan
Makanan jajanan beresiko terhadap kesehatan karena
penanganannya sering tidak higienis yang memungkinkan makanan jajanan
terkontaminasi oleh mikroba beracun maupun penggunaan Bahan Tambahan Pangan
(BTP) yang tidak diizinkan (Mudjajanto, 2006).
Makanan jajanan mengandung banyak resiko, debu-debu dan lalat
yang hinggap pada makanan yang tidak ditutupi dapat menyebabkan penyakit
terutama pada sistem pencernaan kita. Belum lagi bila persediaan air terbatas,
maka alat-alat yang digunakan seperti sendok, garpu, gelas dan piring tidak
dicuci dengan bersih. Hal ini sering membuat orang yang mengkonsumsinya dapat
terserang berbagai penyakit seperti disentri, tifus ataupun penyakit perut
lainnya.
Pemborosan
Permen yang menjadi
kesukaan anak-anak bukanlah sumber energi yang baik sebab hanya mengandung karbohidrat. Terlalu
sering makan permen dapat menyebabkan
gangguan pada kesehatan gigi.
Faktor Penyehatan Makanan
Menurut Depkes RI (1994), aspek penyehatan makanan adalah
aspek pokok dari penyehatan makanan yang mempengaruhi terhadap keamanan
makanan, yang meliputi kontaminasi /pengotoran makanan, keracunan makanan,
pembusukan makanan dan pemalsuan makanan.
a) Kontaminasi/Pengotoran Makanan
Kontaminasi atau pencemaran adalah masuknya zat asing ke
dalam makanan yang tidak dikehendaki, yang dikelompokkan dalam 4 (empat) macam,
yaitu:
Pencemaran mikroba,
seperti bakteri, jamur, cendawan dan virus
Pencemaran fisik,
seperti rambut, debu, tanah dan kotoran lainnya
Pencemaran kimia,
seperti pupuk, pestisida, Mercury, Cadmium, Arsen
Pencemaran
radioaktif, seperti radiasi, sinar alfa, sinar gamma, radioaktif.
Terjadinya
pencemaran dapat dibagi dalam 2 (dua) cara, yaitu:
Pencemaran
langsung, yaitu adanya bahan pencemar yang masuk ke dalam makanan secara
langsung, baik disengaja maupun tidak disengaja.
Contoh:
masuknya rambut ke dalam nasi, penggunaan zat pewarna makanan, dan sebagainya.
Pencemaran
silang, yaitu pencemaran yang terjadi secara tidak langsung sebagai akibat
ketidaktahuan dalam pengolahan makanan.
Contoh: makanan
bercampur dengan pakaian atau peralatan kotor, menggunakan pisau pada
pengolahan bahan mentah untuk bahan makanan jadi (makanan yang sudah terolah)
(Depkes RI, 1994).
b) Keracunan Makanan
Keracunan makanan adalah timbulnya gejala klinis suatu
penyakit atau gangguan kesehatan lainnya akibat mengkontaminasi makanan.
Makanan yang menjadi penyebab keracunan biasanya telah tercemar oleh
unsur-unsur fisika, mikroba ataupun kimia dalam dosis yang membahayakan.
Kondisi tersebut dikarenakan pengelolaan makanan yang tidak memenuhi
persyaratan kesehatan dan tidak memperhatikan kaidah-kaidah higiene sanitasi
makanan (Depkes RI, 1994).
Adapun yang menjadi penyebabnya adalah:
Bahan makanan
alami, yaitu makanan yang secara alami telah mengandung racun, seperti jamur
racun, ikan buntel, ketela hijau, gadung atau ubi racun.
Infeksi mikroba,
yaitu disebabkan bakteri pada saluran pencernaan makanan yang masuk ke dalam
tubuh atau tertelannya mikroba dalam jumlah besar, yang kemudian hidup dan
berkembang biak, seperti Salmonellosis, dan Streptoccocus
Racun/toksin
mikroba, yaitu racun atau toksin yang dihasilkan oleh mikroba dalam makanan
yang masuk ke dalam tubuh dengan jumlah yang membahayakan
Kimia, yaitu bahan
berbahaya dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah yang
membahayakan, seperti Arsen, Antimon, Cadmium, Pestisida dengan gejala depresi
pernafasan sampai koma dan dapat meninggal
Alergi, yaitu bahan
allergen di dalam makanan yang menimbulkan reaksi sensitif kepada orang-orang
yang rentan, seperti histamine pada udang, tongkol, bumbu masak dan sebagainya (Depkes RI, 1994).
c). Pembusukan Makanan
Pembusukan adalah proses perubahan komposisi (dekomposisi)
makanan, baik sebagian atau seluruhnya pada makanan dari keadaan yang normal
menjadi keadaan yang tidak normal yang tidak dikehendaki sebagai akibat
pematangan alam (maturasi), pencemaran (kontaminasi) atau sebab lain (Depkes
RI, 1994).
d). Pemalsuan Makanan
Pemalsuan adalah upaya menurunkan mutu makanan dengan cara
menambah, mengurangi atau mengganti bahan makanan yang disengaja dengan tujuan
untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya yang dapat berdampak buruk
kepada konsumen, contohnya zat warna,
bahan pemanis, pengawet dan bahan pengganti (Depkes RI, 1994).
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih Anda telah berkunjung di blog saya, silahkan menambahkan komentar