May 9, 2016

Makanan Jajanan Sehat dan Tidak Sehat




Bila kita tidak sempat makan di rumah, kita bisa membeli makanan yang dijajakan oleh orang dan ini yang dinamakan makanan jajanan.  Makanan jajanan adalah makanan yang banyak ditemukan dipinggir jalan yang dijajakan dalam berbagai bentuk, warna, rasa serta ukuran  sehingga menarik minat dan perhatian orang untuk membelinya. Makanan jajanan ada banyak jenisnya ada makanan jajanan sehat dan tidak sehat.
 
Anak-anak Membeli Makanan Jajanan
Untuk  menghasilkan makanan jajanan sehat, penjual makanan dalam melakukan kegiatan pelayanan penanganan makanan jajanan harus memenuhi persyaratan antara lain :
    Tidak menderita penyakit mudah menular misal: batuk, filek, influensa, diare, penyakit perut sejenisnya.
    Menutup luka (pada luka terbuka/bisul atau luka lainnya).
    Menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku dan pakaian.
    Memakai celemek dan tutup kepala.
    Mencuci tangan setiap kali hendak menangani makanan.
    Menjamah makanan harus memakai alat/perlengkapan, atau dengan alas tangan.
    Tidak sambil merokok, menggaruk anggota badan (telinga, hidung, mulut atau bagian lainnya).
    Tidak batuk atau bersin di hadapan makanan jajanan yang disajikan dan atau tanpa menutup mulut atau hidung. 

Jenis  Makanan Jajanan
Jenis makanan jajanan menurut Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (1998)  yang dikutip oleh Sitorus (2007) dapat digolongkan menjadi (3) tiga golongan, yaitu:
    Makanan jajanan yang berbentuk panganan, misalnya kue-kue kecil, pisang goreng, kue bugis dan sebagainya.
    Makanan jajanan yang diporsikan (menu utama), seperti pecal, mie bakso, nasi goreng, mie rebus dan sebagaianya.
    Makanan jajanan yang berbentuk minuman, seperti  ice cream, es campur, jus buah dan sebagainya.
    Pangan jajanan termasuk dalam kategori pangan siap saji (makanan dan minuman) yang dijual untuk langsung dikonsumsi tanpa proses pengolahan lebih lanjut.
    Makanan jajanan sehat dan aman adalah pangan jajanan yang bebas dari bahaya fisik, cemaran bahan kimia dan bahaya biologis.
    Bahaya Fisik dapat berupa benda asing yang masuk kedalam pangan seperti : isi stapler, batu/kerikil, rambut, kaca, dll
    Bahaya Kimia dapat berupa cemaran bahan kimia yang masuk ke dalam pangan, atau karena racun yang sudah terkandung di dalam bahan pangan, atau karena racun yang sudah terkandung di dalam bahan pangan seperti : cairan pembersih, pestisida, cat, jamur beracun, singkong racun, jengkol, dll
    Bahaya Biologis dapat disebabkan oleh mikroba patogen penyebab keracunan pangan, seperti : virus, parasit, kapang dan bakteri.
Makanan Jajanan Sehat


Tips Memilih Makanan Jajanan Sehat untuk Anak Sekolah
Memberikan arahan pada buah hati tentang cara memilih makanan jajanan sehat memang tidak mudah. Tapi, cobalah kenalkan mereka pada beberapa jenis zat berbahaya yang biasa digunakan pada jajanan di sekitar kawasan sekolah. Kenalkan pada buah hati Anda, mengenai warna jajanan yang membahayakan dan apa efek buruknya jika zat-zat berbahaya masuk ke dalam tubuhnya.

Berikut tips mengajarkan anak agar bisa memilih makanan jajanan sehat dari Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Pangan BPOM, Dewi Prawitasari.
– Katakan pada si kecil untuk memilih makanan jajanan sehat  yakn makanan yang baik dengan memperhatikan bentuk makanan. Untuk jajanan berwarna ‘ngejreng’ atau menyolok, minta si kecil untuk menghindari makanan tersebut.
– Biasakan bertanya pada pedagang untuk memperlihatkan kepedulian si kecil pada keamanan pangan. Cara seperti ini bisa memotivasi pedagang untuk meninggalkan praktik-praktik salah yang mereka lakukan.
– Ingatkan si kecil tentang makanan jajanan sehat  dengan memperhatikan label atau kotak kemasan. Jajanan anak dikatakan aman, jika pada labelnya tercantum nama produk, jenis bahan, berat bersih, nama dan alamat produsen atau importir, masa kadaluarsa, dan nomor pendaftaran (MD, ML,ST atau P IRT).
– Waspada terhadap makanan dan minuman berwarna menyolok karena biasanya merupakan makanan jajanan tidak sehat . Bisa jadi bahan pewarna yang digunakan bukan pewarna makanan tetapi bahan pewarna tekstil. Biasanya banyak digunakan untuk jajanan seprti kerupuk dan saos sambal.
– Jika khawatir tidak mendapatkan makanan jajanan sehat , Rayu si kecil agar tidak jajan di sekolah, lebih baik bawakan bekal dari rumah. Luangkan waktu Anda untuk menyiapkan jajanan kecil buatan rumah untuk di bawa ke sekolah.
– Pandai-pandai pilih makanan jajanan sehat yakni makanan yang bersih. Lihat situasi sekitar, apakah banyak serangga yang hinggap dimakanan. Jika berada di tempat kotor otomatis akan banyak serangga yang datang dan menempel di makanan. Ini juga berbahaya buat kesehatan, sebab seperti halnya lalat yang hinggap seringkali membawa mikroba jahat penyebab penyakit.
– Cuci tangan sebelum makan. Setelah meperkenalkan ciri makanan jajanan tidak sehat, beritahu pada anak, dalam jangka pendek, jika makanan ini dikonsumsi bisa menyebabkan keracunan. Namun, dalam jangka panjang 10-20 tahun mendatang, jika zat-zat berbahaya ini terus menumpuk di dalam tubuh bisa menyebabkan kanker.

Kiat Memilih Makanan Jajanan Sehat Dan Aman
    Hindari pangan yang dijual di tempat terbuka, kotor dan tercemar, tanpa penutup dan tanpa kemasan.
    Beli pangan yang dijual ditempat bersih dan terlindung dari : matahari, debu, hujan, angin dan asap kendaraan bermotor. Pilih tempat yang bebas dari serangga dan sampah.
    Hindari pangan yang dibungkus dengan kertas bekas atau koran. Belilah pangan yang dikemas dengan kertas, plastik atau kemasan lain yang bersih dan aman.
    Hindari pangan yang mengandung bahan pangan sintetis berlebihan atau bahan tambahan pangan terlarang dan berbahaya. Biasanya pangan seperti itu dijual dengan harga yang sangat murah.
    Warna makanan atau minuman yang terlalu menyolok, besar kemungkinan mengandung pewarna sintetis, jadi sebaiknya jangan di beli.
    Untuk rasa, jika terdapat rasa yang menyimpang, ada kemungkinan pangan mengandung bahan berbahaya atau bahan tambahan pangan yang berlebihan. Sebaiknya hindari minuman yang terasa pahit, yang kemungkinan mengandunng sakharin yang berlebihan, atau pangan yang terasa.
Penjual Makanan Jajanan


Pengaruh Positif  Dan Negatif Makanan Jajanan
a.Pengaruh Positif  Dari Makanan Jajanan
Melalui makanan jajanan anak bisa mengenal beragam makanan yang ada sehingga membantu seorang anak untuk membentuk selera makan yang beragam, sehingga saat dewasa dia dapat menikmati aneka ragam makanan.  Pada umumnya anak-anak lebih menyukai jajanan diwarung maupun kantin sekolah daripada makanan yang telah tersedia dirumah. Manfaat / keuntungan dari kebiasaan jajan anak yakni :
    Sebagai memenuhi kebutuhan energi
    Mengenalkan diversifikasi (keanekaragaman) jenis makanan
    Meningkatkan gengsi diantara teman-teman 

b.Pengaruh Negatif Dari Makanan Jajanan
Makanan jajanan beresiko terhadap kesehatan karena penanganannya sering tidak higienis yang memungkinkan makanan jajanan terkontaminasi oleh mikroba beracun maupun penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang tidak diizinkan (Mudjajanto, 2006).
Makanan jajanan mengandung banyak resiko, debu-debu dan lalat yang hinggap pada makanan yang tidak ditutupi dapat menyebabkan penyakit terutama pada sistem pencernaan kita. Belum lagi bila persediaan air terbatas, maka alat-alat yang digunakan seperti sendok, garpu, gelas dan piring tidak dicuci dengan bersih. Hal ini sering membuat orang yang mengkonsumsinya dapat terserang berbagai penyakit seperti disentri, tifus ataupun penyakit perut lainnya.
    Pemborosan
    Permen yang menjadi kesukaan anak-anak bukanlah sumber energi yang baik  sebab hanya mengandung karbohidrat. Terlalu sering makan permen dapat  menyebabkan gangguan pada kesehatan gigi.  

Faktor Penyehatan Makanan
Menurut Depkes RI (1994), aspek penyehatan makanan adalah aspek pokok dari penyehatan makanan yang mempengaruhi terhadap keamanan makanan, yang meliputi kontaminasi /pengotoran makanan, keracunan makanan, pembusukan makanan dan pemalsuan makanan.
a) Kontaminasi/Pengotoran Makanan
Kontaminasi atau pencemaran adalah masuknya zat asing ke dalam makanan yang tidak dikehendaki, yang dikelompokkan dalam 4 (empat) macam, yaitu:
    Pencemaran mikroba, seperti bakteri, jamur, cendawan dan virus
    Pencemaran fisik, seperti rambut, debu, tanah dan kotoran lainnya
    Pencemaran kimia, seperti pupuk, pestisida, Mercury, Cadmium, Arsen
    Pencemaran radioaktif, seperti radiasi, sinar alfa, sinar gamma, radioaktif.
    Terjadinya pencemaran dapat dibagi dalam 2 (dua) cara, yaitu:
        Pencemaran langsung, yaitu adanya bahan pencemar yang masuk ke dalam makanan secara langsung, baik disengaja maupun tidak disengaja.
        Contoh: masuknya rambut ke dalam nasi, penggunaan zat pewarna makanan,  dan sebagainya.
        Pencemaran silang, yaitu pencemaran yang terjadi secara tidak langsung sebagai akibat ketidaktahuan dalam pengolahan makanan.
        Contoh: makanan bercampur dengan pakaian atau peralatan kotor, menggunakan pisau pada pengolahan bahan mentah untuk bahan makanan jadi (makanan yang sudah terolah) (Depkes RI, 1994).
b) Keracunan Makanan
Keracunan makanan adalah timbulnya gejala klinis suatu penyakit atau gangguan kesehatan lainnya akibat mengkontaminasi makanan. Makanan yang menjadi penyebab keracunan biasanya telah tercemar oleh unsur-unsur fisika, mikroba ataupun kimia dalam dosis yang membahayakan. Kondisi tersebut dikarenakan pengelolaan makanan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan tidak memperhatikan kaidah-kaidah higiene sanitasi makanan (Depkes RI, 1994).
Adapun yang menjadi penyebabnya adalah:
    Bahan makanan alami, yaitu makanan yang secara alami telah mengandung racun, seperti jamur racun, ikan buntel, ketela hijau, gadung atau ubi racun.
    Infeksi mikroba, yaitu disebabkan bakteri pada saluran pencernaan makanan yang masuk ke dalam tubuh atau tertelannya mikroba dalam jumlah besar, yang kemudian hidup dan berkembang biak, seperti Salmonellosis, dan Streptoccocus
    Racun/toksin mikroba, yaitu racun atau toksin yang dihasilkan oleh mikroba dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh dengan jumlah yang membahayakan
    Kimia, yaitu bahan berbahaya dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah yang membahayakan, seperti Arsen, Antimon, Cadmium, Pestisida dengan gejala depresi pernafasan sampai koma dan dapat meninggal
    Alergi, yaitu bahan allergen di dalam makanan yang menimbulkan reaksi sensitif kepada orang-orang yang rentan, seperti histamine pada udang, tongkol, bumbu masak  dan sebagainya (Depkes RI, 1994).
c). Pembusukan Makanan
Pembusukan adalah proses perubahan komposisi (dekomposisi) makanan, baik sebagian atau seluruhnya pada makanan dari keadaan yang normal menjadi keadaan yang tidak normal yang tidak dikehendaki sebagai akibat pematangan alam (maturasi), pencemaran (kontaminasi) atau sebab lain (Depkes RI, 1994).
d). Pemalsuan Makanan
Pemalsuan adalah upaya menurunkan mutu makanan dengan cara menambah, mengurangi atau mengganti bahan makanan yang disengaja dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya yang dapat berdampak buruk kepada konsumen, contohnya  zat warna, bahan pemanis, pengawet dan bahan pengganti (Depkes RI, 1994).


0 comments:

Post a Comment

Terima kasih Anda telah berkunjung di blog saya, silahkan menambahkan komentar

Copyright © 2014 Kumpulan Info Kesehatan dan Cara Hidup Sehat . All Rights Reserved. Template by CB Blogger. Powered by Blogger.